8 September 2015

SEABF Resmi Terbentuk, Bridge Asia Tenggara Semakin Menggeliat


[Majalah Bridge Indonesia] - Terobosan demi terobosan seakan tak pernah lepas dari kinerja jajaran pengurus PB GABSI. Langkah besar diambil organisasi bridge tertinggi di Tanah Air itu dengan menjadi inisiator terbentuknya South-East Asia (SEA) Bridge Federation (SEABF) pada akhir Mei lalu.

Dibentuknya SEABF dipastikan bakal membuat bridge di kawasan Asia Tenggara semakin menggeliat. Pasalnya, SEABF akan menjadi wadah bagi federasi bridge Asia Tenggara untuk menggelar turnamen khusus kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya, mereka tak memiliki turnamen sendiri sehingga selama ini ikut ke kejuaraan Asia Pasifik yakni Kejuaraan Asia Pacifik Bridge Federation (APBF).

Digelarnya turnamen yang direncanakan bergulir pada 2016 itu dinilai akan semakin memluskan langkah bridge untuk bisa dipertandingkan secara rutin di SEA Games. Sejauh ini, bridge baru sekali mentas di ajang multievent Asia Tenggara itu yakni ketika Indonesia menjadi tuan rumah pada 2011.

“Dibentuknya SEABF diharapkan setiap negara di Asia Tenggara membawa nama negara masing-masing baik di even regional maupun internasional dalam kompetisi bridge. Sebelumnya hanya membawa nama klub di masing-masing negara,” ujar Sekjen SEABF, Handojo Susanto.

Selain Handojo, Indonesia juga menempatkan Michael Bambang Hartono sebagai Presiden SEABF didampingi oleh Khunying Chodchoy (Esther) Sophonpanich asal Thailand sebagai Wakil Presiden. Sedangkan, Chua Gang ditunjuk sebagai Treasure.

Hingga saat ini, terdapat enam negara Asia Tenggara yang telah resmi menjadi anggota dari SEABF. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Timor Leste. Namun, seiring berjalannya waktu, Handojo berkeyakinan lima negara lainnya akan segera bergabung menjadi anggota.

“Diharapkan keenam negara ini mampu mengajak negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung di SEABF. Salah satunya Filipina yang sudah siap untuk mengajak Brunei Darussalam. Indonesia bahkan sudah membantu Timor Leste untuk menjadi anggota APBF dan WBF,” ucapnya.

Handojo mengatakan setelah bridge dipertandingkan di multi ajang yakni SEA Games dan Asian Games, maka SEABF akan tunduk pada aturan yang diberlakukan dalam kedua ajang tersebut. “Untuk sejauh ini belum ada pembatasan di tiap negara mengirimkan wakilnya untuk mengikuti pertandingan bridge di tingkat Asia Tenggara,” pungkasnya.