10 September 2015

Djarum Foundation, Berikan Bonus Juara APBF 2015


[Majalah Bridge Indonesia] - Keberhasilan tim Senior Indonesia menjuarai turnamen “50th Asia Pasific Bridge Federation (APBF) Championship 2015” di Bangkok, Thailand, 21-31 Mei, mendapat apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation di Jakarta, Rabu (24/6). Tim “Merah Putih” yang terdiri dari Michael Bambang Harono, Henky Lasut, Eddy Manopo, Denny Sacul, Bert Toar Polii, dan Munawar Sawirudin diberikan bonus uang masing-masing sebesar Rp. 25 juta.

Tim Indonesia berhasil meraih medali emas dengan mengatasi Hongkong dengan 14.20-5.80 Victory Points setelah menyelesaikan dua babak round robin masing-masing dengan 20 papan.

Para atlet Indonesia tersebut mendapat bonus masing-masing sebesar Rp. 25 juta untuk enam anggota tim. Sementara Denny Sacul dan Bert Toar Polii mendapat tambahan bonus masing-masing Rp. 10 juta untuk keberhasilan mereka meraih medali perak pasangan APBF 2015.

Bonus penghargaan itu diberikan oleh Budi Hartono dan Djarum Foundation dan dihadiri Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih serta Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman. Karena prestasi yang mereka cpai di Thailand, tim Indonesia berhak untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bridge di Chennai, India, pada 26 September hingga 10 Oktober mendatang. “Keberhasilan ini sudah sesuai target. Kami berharap dapat melanjutkan sukses di Kejuaraan Dunia Bridge di Chennai nanti, “ujar playing captain, Michael Bambang Hartono, yang juga Ketua Dewan Pembina PB GABSI.

Menurut Bambang Hartono, PB GABSI akan mempersiapkan tim secara serius guna meraih hasil maksimal di kejuaraan dunia mendatang. Meskipun pelatnas secara resmi dilarang oleh KONI selama bulan Ramadhan, persiapan secara informal tetap dilakukan. “Saya kira persiapan akan dilakukan secara intens. Sementara formasi yang akan diturunkan di India nanti terserah kepada pelatih dan pembina, “kata Bambang Hartono.

Menurutnya, pemberian penghargaan Bakti Olahraga Djarum kepada para atlet bridge dapat mendorong semakin banyaknya atlet yang mau menekuni olahraga ini. “Pembinaan olahraga bridge harus dilakukan secara berkesinambungan. Pelatnas yang ada pun setidaknya diisi selain para pemain senio, juga tim pelapis yang terdiri dari pemain muda,” tandasnya.

Djarum sendiri telah terlibat dengan perkembangan olahraga bridge sejak 1970-an dengan menyelenggarakan “Djarum Bridge Cup.” Seperti juga tradisi mendukung olahraga bulu tangkis, pihak Djarum Foundation menganggap bridge memiliki karakteristik serupa dengan bulu tangkis karena mampu mengangkat nama Indonesia di forum internasional.

“Saya kira kalau pembinaan di dalam negeri digairahkan, temasuk dengan dukungan pemerintah, dan dibarengi dengan usaha menggairahkan olahraga ini kembai di tingkat regional Asia Tenggara, maka kita harap melalui olahraga bridge, kita dapat berbuat banyak untuk kemajuan olahraga Indonesia,”pungkasnya.