18 September 2015
Lewat Beasiswa STIE Kasih Bangsa Jaring Atlet Bridge Berprestasi
[Majalah Bridge Indonesia] - Pilihan hidup menjadi seorang atlet tidaklah mudah. Pasalnya, tolak ukur satu-satunya adalah prestasi. Jika tidak berprestasi, maka seorang atlet bakal dicap sebagai produk gagal. Namun, prestasi atlet sejatinya tidak hanya di dalam lapangan pertandingan. Masih ada ruang lain bagi atlet untuk menunjukkan jati dirinya yakni melalui jalur pendidikan.
Sayangnya, banyak atlet yang melupakan ranah tersebut. Mereka terlalu larut dengan beban untuk menjadi seorang juara di lapangan, sehingga tidak memiliki waktu untuk menimba ilmu. Padahal, olahraga tidak melulu soal otot, melainkan juga membutuhkan otak. Jika keduanya mampu digabungkan dengan baik, maka sang juara sejati akan lahir.
Lahirnya juara sejati tersebut menjadi dambaan bagi setiap organisasi, tidak terkecuali PB GABSI. Beruntung, mereka mendapat dukungan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa yang membuka jalur beasiswa bagi atlet bridge berprestasi di seluruh Indonesia. Kampus beralamat di Jl. Dr. Kasih 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini akan memberikan beasiswa penuh selama empat tahun kepada atlet bridge lulusan 2013 – 2015 yang memiliki rata-rata nilai 8 selama kelas 2 dan 3 SMA.
STIE Kasih Bangsa akan menampung maksimal 200 orang mahasiswa-mahasiswi dengan dua jurusan yakni S – 1 Manajemen Dan Akuntansi. Pendaftaran akan ditutup pada Agustus 2015 dan perkuliahan dimulai pada September mendatang.
“Dalam rangka menjaga kesinambungan dan peningkatan prestasi atlet bridge Indonesia di even Regional dan Internasional, maka kampus beasiswa STIE Kasih Bangsa memberikan beasiswa 100% kepada atlet bridge seluruh Indonesia sampai tamat sarjana.” Tulis surat STIE kasih bangsa kepada PB GABSI yang ditandatangani oleh Pembantu Ketua (Puket), Ruslaini SE.,MM.
PB GABSI pun menerima penawaran tersebut dengan tangan terbuka. Mereka berjanji akan menyiapkan pelatih bridge untuk melatih para atlet dari seluruh Indonesia yang kuliah di kampus STIE Kasih Bangsa. Karena itu, PB GABSI mengharapkan pengprov GABSI seluruh Indonesia dapat menindaklanjuti penawaran tersebut dengan memberikan rekomendasi murid-murid yang memenuhi persyaratan untuk kuliah di STIE Kasih Bangsa.
Mengingat tujuan beasiswa tersebut adalah untuk menjadikan atlet bridge lebih berprestasi, maka mahasiswa yg terpilih nantinya tidak hanya mengikuti proses perkuliahan, tetapi juga berlatih bridge. Waktu latihan pun disesuaikan dengan jam kuliah. Misalkan waktu kuliah pada pagi hari, maka latihan bridge akan dilangsungkan pada sore hari.
Latihan bridge itu akan menjadi menu wajib bagi setiap atlet bridge yang menerima beasiswa. Jika mereka tidak serius mengikuti latihan, maka pihak STIE Kasih Bangsa akan mengeluarkannya. Mahasiswa juga akan dikeluarkan dari kampus jika mendapat nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) <2.6 pada dua semester berturut-turut.
Beasiswa tersebut diberikan hanya untuk biaya SPP sebesar Rp. 7.500.000/semester selama 8 semester. Sedangkan, untuk akomodasi seperti tempat tinggal, makan, penyediaan buku dan lain-lain menjadi tanggung jawab atlet yang bersangkutan.
“Selama kuliah dalam setiap pertandingan atlet wajib membela nama daerah asal apabila diminta daerah asal, kecuali untuk kejuaraan antar mahasiswa. Kami mengharapkan setelah beasiswa selama 4 tahun itu para atlet bridge mampu menjadi juara di tingkat nasional, regional dan internasional khususnya junior,” ujar Presiden STIE Kasih Bangsa sekaligus Ketua Umum PB GABSI, Ekawahyu Kasih.