23 Agustus 2015

“Apa Bisa? Tentu Bisa!” Perjalanan Sejarah Bridge Indonesia Menuju Asian Games 2018



[Bridge Indonesia] – Gelar juara dunia yang berhasil diraih pasangan Henky Lasut/Eddy Manoppo pada tahun 2014 harus diakui memberikan banyak efek positif terhadap perkembangan bridge di Indonesia. Bridge yang selama ini lebih dipersepsikan masyarakat sebagai olahraga komunitas, terbukti mampu memberikan sumbangsih besar bagi negara.

Momentum juara dunia tersebut juga dinilai bisa menjadi trigger bagi bridge untuk semakin muncul ke permukaan. Olahraga asah otak ini perlahan tapi pasti kini mulai dikenal publik tanah air Indonesia karena prestasinya yang mendunia. Nama PB GABSI sebagai induk organisasi bridge tertinggi di Indonesia pun ikut terangkat.

Atas dasar pertimbangan prestasi pula, tak berlebihan jika pada akhirnya PB GABSI merasa bridge pantas dipertandingkan di Asian Games 2018. Ya, sejak resmi dilantik oleh Komite Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada 9 Oktober 2014 lalu. Ekawahyu Kasih selaku Ketua Umum PB GABSI secara terang-terangan menyatakan tekadnya untuk membawa bridge menembus ajang multieven tersebut.

Awalnya, banyak yang tersenyum kecut ketika PB GABSI berjuang memasukkan bridge untuk bisa berlaga di Asian Gaes 2018. “Apa bisa?” kira-kira itulah pertanyaan yang menggelayut di benak banyak orang. “Tentu bisa!” jawab Ekawahyu bahkan sempat menyatakan optimismenya itu dihadapan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan insan pers dalam acara pemberian apresiasi kepada para peraih medali di Kejuaraan Dunia 2014.

Jawaban Ekawahyu itu coba diejawantahkan oleh jajaran pengurus lainnya sebagai pintu masuk untuk melakukakn lobi kepada sejumlah pihak yang bersangkutan seperti Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kememnpora). Segala usaha yang dilakukan oleh PB GABSI pun menjadi titik cerah manakala Federasi Bridge Dunia – World Bridge Federation (WBF) menyatakan dukungannya secara langsung.

Pada 27 April 2015, Presiden WBF Mr. Gianarrigo Rona melakukan pertemuan dengan Presiden OCA H.E. Sheikh Al Falad Al Jaber Al Sabah untuk meminta dukungan agar bridge dapat dipertandingkan di Asian Games 2018. Pertemuan tersebut ternyata terbukti ampuh. Dua bulan setelahnya, keluar keputusan yang menyatakan bridge secara resmi akan berlaga di Asian Games 2018.

Sontak publik bridge tanah air pun bersuka cita menyambut keputusan itu. Kini, sisa tiga setengah tahun ke depan harus mampu dimanfaatkan oleh PB GABSI untuk benar-benar mempersiapkan atletnya guna mencapai target lima medali emas dari perkiraan 11 nomor yang dipertandingkan.

Selamat bertanding.
Majulah Bridge Indonesia


[Majalah Bridge Indonesia]